Kreatifitas Mendukung Kemandirian Penyandang Disabilitas

Hari jadi Kabupaten Klaten ke-210 tahun ini dimeriahkan dengan pameran industri kreatif yang diikuti oelh pelaku usaha kerajinan, produk makanan dan minuman, dan instansi pendidikan seperti SMK di Kabupaten Klaten. H.Sukoyo dalam sambutannya mendorong masyarakat untuk menumbuhkan kreatifitas dalam mengembangkan berbagai macam makanan dan minuman tradisional sebagai pendukung keragaman pangan Indonesia.

Dalam pameran ini para pelaku usaha dengan disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Penyandang Cacat Klaten (PPCK) juga turut berpartisipasi memamerkan produknya dengan kualitas yang bersaing. Lebih kurang terdapat 35 pengusaha dengan disabilitas yang terlibat dengan produk beragam, yang antara lain berupa aneka produk makanan, kerajinan bambu, sablon, aneka souvenir, dll.

Sebagian besar anggota PPCK memang menjadikan usaha kecil baik di bidang jasa maupun produksi barang, sebagai sumber mata pencaharian utama. Hal ini dikarenakan ketersediaan akses terhadap lapangan kerja formal masih terbatas bagi penyandang disabilitas. Di tengah keterbatasan akses terhadap lapangan kerja, penyandang disabilitas mampu memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mengasah keratifitas dan berusaha untuk menjadi mandiri.

Salah satu peserta pameran adalah Bapak Marwan, seorang pengusaha dengan disablitas yang telas sejak lama menggeluti usaha di bidang kerajinan kain perca di wilayah Manjungan, Ngawen. Dalam usahanya Pak Marwan mempekerjakan rekannya yang juga penyandang disabilitas. Menurutnya, pameran ini merupakan pameran pertama yang pernah mereka ikuti dan memberikan pengalaman yang berarti. Melalui pameran ini mereka belajar untuk mempromosikan produk dan juga mempelajari bagaimana produk mereka dapat bersaing dengan produk-produk serupa. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya mendapatkan pembelajaran bahwa menjalankan usaha tidak hanya sekedar menghasilkan produk tetapi juga merencanakan bagaimana cara meningkatkan kualiats, memperluas keragaman produk dan yang paling penting bagaimana memasarkannya.

Pada pertemuan evaluasi partisipasi PPCK dalam pameran tersebut, para pengusaha dengan disabilitas mengusulkan adanya tindak lanjut pameran berupa pembentukan sentra pemasaran produk-produk usaha penyandang disabilitas. Mereka berharap sentra pemasaran ini dapat lebih mengenalkan dan memperluas pasar produksi hasil kreatifitas penyandang disabilitas. Saat ini telah diproduksi katalog berisi profil 35 usaha anggota PPCK sebagai media publikasi dan promosi awal.

Partisipasi pengusaha dengan disabilitas dalam pameran industri kreatif di Klaten ini difasilitasi oleh ASB melalui programnya “Membangun Masyarakat Tangguh melalui Pengembangan Ekonomi” yang didanai oleh Aktion Deutschland Hilft (ADH). Partisipasi dalam pameran ini ditujukan agar anggota PPCK dapat mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka dapatkan dari pelatihan pengembangan usaha dalam program tersebut, yang antara lain mencakup pelatihan pembukuan, peningkatan kualitas produk, dan pemasaran.

Newsletter

Ingin mendapatkan berita dan materi terbaru kami?

Berlangganan newsletter