Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan dan Demak di awal Februari 2024 telah menimbulkan korban dan kerugian. Di Grobogan, banjir berdampak pada jalur jalan di Kecamatan Gubug yang merupakan penghubung antara Semarang dengan Purwodadi. Selain itu, banjir merendam 2.822 unit rumah di 33 desa di 12 kecamatan.
Di Demak, banjir menyebabkan terputusnya jalur utama pantai utara Jawa di sekitar Jembatan Tanggul Angin, Desa Karanganyar yang menghubungkan Demak dengan Kudus. Selain itu, tujuh kecamatan terdampak, dengan Kecamatan Karanganyar merasakan dampak paling parah. Setidaknya 21.000 warga Demak mengungsi di berbagai lokasi, seperti di tanggul sungai, Terminal Kudus, dan berbagai fasilitas umum lainnya di sekitar lokasi banjir.
Di antara masyarakat yang terdampak, penyandang disabilitas adalah kelompok paling berisiko yang perlu mendapatkan perhatian. Berbagai hambatan yang dialami menyebabkan penyandang disabilitas kesulitan dalam melakukan proses evakuasi hingga mengakses bantuan kemanusiaan. Penyandang disabilitas juga seringkali tidak dilibatkan secara aktif dalam penanggulangan bencana itu sendiri.
Pada penanggulangan bencana banjir di kedua Kabupaten, terdapat dua penyandang disabilitas yang sangat berperan yaitu Budi di Grobogan dan Asrofi di Demak.
Keduanya adalah anggota Unit Layanan Inklusi Disabilitas (LIDi) Penanggulangan Bencana (PB). Unit LIDi PB sendiri merupakan kelompok kerja gabungan antara penyandang disabilitas, Organisasi Penyandang Disabilitas (OPDis), dan lembaga pemerintah setempat, dalam hal ini, BPBD. Di Kabupaten Grobogan dan Demak, Unit LIDi sudah terbentuk dan dua orang anggotanya adalah Budi dan Asrofi tersebut.
Budi dan Asrofi telah menerima pelatihan penanggulangan bencana inklusif dari ASB Indonesia and the Philippines pada bulan November 2023. Dalam pelatihan tersebut, mereka mempelajari bagaimana menjalankan upaya-upaya penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana yang inklusif, khususnya kepada dan melibatkan penyandang disabilitas. Selain itu, terdapat paparan tentang penggunaan Skyhydrant sebagai alat penjernih air yang dapat digunakan dalam penanggulangan bencana .
Mereka terlibat secara langsung dalam upaya penyediaan air bersih menggunakan Skyhydrant dengan tim tanggap bencana ASB yang berada di Grobogan dan Demak. Mereka berdua sungguh tidak menyangka, pengetahuan yang diterima dalam pelatihan tersebut akan sangat bermanfaat dalam penanggulangan bencana banjir yang terjadi di Grobogan dan Demak tahun ini .
Ikuti informasi terkini terkait aksi tanggap darurat kami di Grobogan dan Demak melalui Instagram, Facebook, LinkedIn, dan Website!
Baca Cerita Perjalanan Respon Banjir Demak selanjutnya