Penyusunan Kurikulum Pendidikan & Pelatihan Bagi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana

Tanah abang (03/06) Para penyandang disabilitas tetap memiliki kerentanan tinggi ketika terjadi kejadian bencana, kondisi kedaruratan maupun konflik dikarenakan keterbatasan mobilitas, kurangnya akses terhadap pemenuhan hak dan kebutuhan dasar pada saat kejadian serta pengabaian perannya dalam siklus penanggulangan bencana. Penyandang disabilitas jarang dipandang sebagai aktor penting dalam upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan walaupun sebenarnya dalam konvensi PBB tentang hak-hak penyandang disabilitas, terutama bab 11 dan 32 dinyatakan bahwa penyadang disabilitas perlu diperhatikan dalam kondisi darurat kemanusiaan serta terlibat dalam strategi pengurangan risiko bencana. Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi dikutip http://id.wikipedia.org/wiki/Disabilitas. Disabilitas bukan merupakan bentuk diskriminasi, sehingga patut digaungkan prinsip non diskriminatif, prioritas perlindungan dan partisipasi kelompok rentan, termasuk penyandang cacat disabilitas dalam penanggulangan bencana.Atas dasar inilah kegiatan penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas dalam penanggulangan bencana dilaksanakan. Diharapkan nantinya pasca latihan penyandang disabilitas memiliki kemampuan khusus dibidang kebencanaan serta pola pikir masyarakat akan berubah. Jika dulunya disabilitas dianggap lemah dan hanya bergantung pada penyelamatan/pendamping yang dilakukan orang lain, maka setelah pelatihan akan berubah menjadi pihak yang mandiri dan mampu menyelamatkan diri mereka sendiri.

Tujuan penyusunan kurikulum
Mendiskusikan proses dan progress kegiatan working group penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas dalam penanggulangan bencana dengan konsultan dan penulis terpilih dan mengidentifikasi dan membahas isi (contents) kurikulum pendidikan dan pelatihan dan bagi disabilitas dalam penanggulangan bencana berdasarkan pelatihan yang sudah dilakukan maupun usulan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan. Meng-inventarisir potensi pelatih, fasilitator dan narasumber yang akan menyampaikan kurikulum pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas dalam penanggulangan bencana. Membahas strategi dan jadwal pengujian kurikulum pendidikan dan pelatihan badi disabilitas dalam penanggulangan bencana.

Hasil yang diharapkan
Disepakatinya isi materi dalam kurikulum pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas dalam penanggulangan bencana, terumusnya kurikulum yang mengakumulasi isi materi kurikulum pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas dalam penanggulangan bencana secara runtut dan sistematis, konsultan dan penulis memahami dan menetapkan rencana pengembangan kurikulum sesuai dengan kesepakatan terhadap isi kurikulum pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas dalam penanggulangan bencana, teridentifikasi nama-nama pelatih, fasilitator dan narasumber potensial dan disepakati jadwal untuk menguji modul yang akan dikembangkan oleh konsultan dan penulis.

Tempat
Neo Hotel Tanah Abang Cideng. Jakarta, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10160

Peserta
Peserta beranggotakan working group dan penulis serta organizer dengan jumlah sebanyak 20 orang. tim penyusun dari Sub Direktorat Rahabilitasi Sosial ODK Tubuh dan BPP Kronis, ODK Netra dan Rungu Wicara, ODK Mental dari Kementerian Sosial, Pusat Rehabilitasi Cacat Keenterian Pertahanan, Child Fund, Arberter Samanter Bund(ASB), AIFDR, Pemberdayaan Masyarakat BNPB dan Pusdiklat PB BNPB.(str)

Sumber : http://pusdiklat.bnpb.go.id/home/?p=2817

Newsletter

Ingin mendapatkan berita dan materi terbaru kami?

Berlangganan newsletter