Sejak tahun 2008, isu yang dikerjakan oleh ASB semakin berkembang, termasuk pembangunan sosial dan ekonomi. Mandat pekerjaan ASB yang tertuang dalam nota kesepahaman terakhir antara ASB dengan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (2016-2019) mencakup kontribusi ASB terhadap pengembangan ketangguhan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan sosial serta bantuan kemanusiaan.
Pendekatan kunci dalam inisiatif pengurangan risiko bencana dan pembangunan sosial-ekonomi milik ASB adalah dengan mendorong kepemimpinan penyandang disabilitas. Pekerjaan kami bertujuan untuk berkontribusi dalam membangun ketangguhan masyarakat melalui integrasi antara manajemen risiko, inklusi sosial, dan pembangunan sosial-ekonomi. Konteks sosial ekonomi yang beragam dan dinamis di desa-desa tempat kami bekerja telah memberikan pembelajaran yang didapat dari upaya, intervensi, dan pendekatan yang dilakukan selama program kemitraan.
Pemberdayaan masyarakat telah menjadi pilar utama dari pekerjaan kami. Kami berupaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat yang terpinggirkan untuk dapat berpartisipasi dan secara aktif mempengaruhi pengelolaan dan proses pengambilan keputusan lembaga masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka.
Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat yang ingin kami capai berfokus pada peningkatan kesejahteraan kolektif dan individu dalam hal:
- Peningkatan ekonomi, khususnya mata pencaharian dan kecukupan pangan
- Peningkatan kesejahteraan sosial (pendidikan, kesehatan, dan air, sanitasi dan kebersihan)
- Bebas dari segala bentuk penindasan, stigma, dan marginalisasi
- Perlindungan yang terjamin, terutama dari bahaya, ancaman, dan ketakutan.