Arbeiter-Samariter-Bund Indonesia and the Philippines bersama Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan rangkaian Pertemuan Diskusi Teknis Kelompok Kerja Penyusunan Modul Pelatihan Penanggulangan Bencana (PB) untuk Penyandang Disabilitas dan Fasilitator PB Inklusi Disabilitas. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Penerapan Standar dan Panduan Inklusi Kemanusiaan dalam Kesiapsiagaan Bencana melalui Penguatan Kapasitas Terlembaga (Program PASTI). Penyusunan modul dilakukan sebagai tindak lanjut dari pengembangan dan diseminasi Kurikulum Pelatihan Penanggulangan Bencana Inklusif untuk Penyandang Disabilitas dan Fasilitator Penanggulangan Bencana Inklusif.
Modul Pelatihan PB disusun sebagai bagian dari komitmen ASB untuk berkontribusi pada penguatan ketangguhan desa dan masyarakat yang inklusif, melalui penyelenggaraan pelatihan kepada target sasaran. Modul ini disusun oleh kelompok kerja, yang terdiri atas ASB dan Pusdiklat BNPB.
Salah satu hal yang menjadi rekomendasi dari Pusdiklat untuk ditindaklanjuti bersama dalam proses perjalanan kurikulum adalah perlu adanya acuan modul pelatihan yang mengedepankan adaptasi aspek inklusi. Kelompok kerja dan perwakilan organisasi penyandang disabilitas (OPDis) serta organisasi masyarakat sipil yang bergerak di isu respons kemanusiaan, pada peringatan bulan PRB 2022 telah mendiseminasikan hasil akhir rancangan Kurikulum Pelatihan PB untuk Penyandang Disabilitas dan Fasilitator PB Inklusi Disabilitas. Sebagai upaya untuk memastikan kesesuaian kompetensi (hasil belajar), indikator keberhasilan, topik materi, dan metode di dalam kurikulum tersebut, telah dilaksanakan rangkaian uji coba kurikulum melalui enam (6) pelatihan sejak bulan April hingga Juli 2022 lalu.
Setelah pelaksanaan diseminasi kurikulum, diperoleh umpan balik untuk perlu dibuatnya acuan modul pelatihan yang mengedepankan adaptasi aspek inklusi, dengan mengacu pada perkembangan standar, panduan, dan kebijakan terbaru, baik di tingkat global maupun nasional terkait kurikulum yang telah dikembangkan tersebut.
Penyusunan modul ini dilakukan melalui pertemuan diskusi teknis. Rangkaian Pertemuan Diskusi Teknis Kelompok Kerja telah dilaksanakan sebanyak delapan (8) kali di bulan Februari hingga Maret 2023, secara luring maupun daring. Proses ini tidak hanya mendiskusikan penyusunan, tetapi turut menyepakati teknis pelatihan, kontribusi kelompok kerja, hingga proses perancangan aktivitas pelatihan yang sistematis dan menarik.
Proses diskusi pada penyusunan modul ini penting dilakukan untuk menghasilkan substansi yang komprehensif. Pelibatan kelompok kerja yang berasal dari OPDis dan masyarakat sipil juga diharapkan mampu memberikan suara yang mewakili kebutuhan target pelatihan dalam modul, yakni para penyandang disabilitas dan fasilitator PB inklusi disabilitas. Keterwakilan ini juga diharapkan mampu berdampak pada terciptanya modul yang mudah diakses oleh pengguna (user friendly), sekaligus mampu mendorong pembelajaran mandiri yang lebih masif bagi target tersebut. Modul ini berisi skema pelatihan termasuk indikator yang diselaraskan dengan standar kompetensi dalam proses penanggulangan bencana inklusif. Hasil di dalamnya akan menyesuaikan tingkat kompleksitas masing-masing mata pelatihan, sebagai bagian dari refleksi proses penyusunan modul yang partisipatif dan inklusif.
Klik di sini untuk unduh Modul Pelatihan Penanggulangan Bencana Inklusif.