Yogyakarta, 28/04/2024 – Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) Indonesia and the Philippines melalui program Seger Waras dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, menggelar Playon Bareng 2024 dengan tajuk “Run for a Greener Future”. Kegiatan ini memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang jatuh pada 26 April, dengan mengkampanyekan penguatan aksi iklim dan lingkungan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana, serta mengurangi dampak ancaman bencana.
“Sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di isu pengurangan risiko bencana inklusif, ASB menyadari bahwa perubahan iklim membawa potensi bencana yang sangat besar, khususnya bagi masyarakat berisiko seperti penyandang disabilitas. Tindakan-tindakan secara kolektif diperlukan untuk mengatasi tantangan sebesar ini. Oleh karena itu, lewat “Run for a Greener Future,” kami berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah proaktif guna melindungi lingkungan dan mengurangi risiko bencana akibat perubahan iklim. ASB yakin setiap kita dapat memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang tangguh demi masa depan yang lebih hijau, lebih berkelanjutan, lebih inklusif untuk semua.” ujar Chrysant Lily Kusumowardoyo, selaku Country Director dari ASB Indonesia and the Philippines.
Playon Bareng 2024; Run for a Greener Future yang dilaksanakan pada hari Minggu, 28 April 2024 memiliki rangkaian kegiatan 5K Fun Run dan 3K Fun Walk, dengan titik start dan finish di Pendopo Wiyoto Projo, Komplek Kepatihan, Kantor Gubernur DIY. Kegiatan ini diikuti oleh 237 orang peserta 5K Fun Run, dan 118 orang peserta 3K Fun Walk dimana 43 orang diantaranya merupakan penyandang disabilitas. Adapun rute yang dilalui untuk 5K Fun Run adalah Kepatihan – Malioboro – 0 KM – Gondomanan – Jl. Mataram – Jl. Ahmad Jazuli – Jl. Sudirman – Jl. Mangkubumi – Malioboro – Kepatihan. Sedangkan rute yang dilalui untuk 3K Fun Walk adalah Kepatihan – Malioboro – 0 KM – Gondomanan – Jl. Mataram – Malioboro – Kepatihan.
“Hari ini kita memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional melalui Run for a Greener Future, dengan kampanye tentang membentuk lingkungan yang lebih berkelanjutan melalui isu-isu pemanasan global dan perubahan iklim yang memiliki kontribusi dalam meningkatkan risiko bencana. Selain itu, kita juga ingin meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana, karena bencana bisa datang dimana saja dan kapan saja. Sehingga kita harus siap secara sumber daya saat bertemu potensi bencana, dan siaga agar dapat menghindar ketika potensi bencana itu datang.” ujar Danang Samsurizal, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kebijakan perubahan iklim dan lingkungan yang berpihak kepada kelompok rentan, termasuk perempuan, penyandang disabilitas dan lansia, agar bisa mendapatkan dukungan untuk beradaptasi dan berkontribusi pada masa depan yang ramah lingkungan secara adil dan berkelanjutan, melalui sosialisasi penandatanganan Piagam Iklim dan Lingkungan untuk Organisasi Kemanusiaan (climate-charter.org) secara sukarela dari para lembaga yang hadir.
ASB Indonesia and the Philippines sendiri telah secara resmi menandatangani Piagam Iklim dan Lingkungan untuk Organisasi Kemanusiaan pada 22 April 2024.
“Organisasi kemanusiaan perlu beradaptasi dengan risiko yang meningkat dan mengurangi dampak krisis iklim melalui tindakan konkret, salah satunya adalah dengan menerapkan respons kemanusiaan yang memperhatikan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Penandatanganan Piagam Iklim dan Lingkungan untuk Organisasi Kemanusiaan memperkuat komitmen kami untuk melindungi kehidupan dan hak generasi sekarang serta masa depan, mengelola sumber daya secara etis dan bertanggung jawab untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan.” ujar Nasrus Syukroni selaku Project Manager dari program Seger Waras.
Seger Waras merupakan program Penguatan Kapasitas Lokal untuk Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang Aksesibel dan Peka Iklim melalui Peningkatan Respons Kemanusiaan yang Ramah Lingkungan. Seger Waras adalah bagian dari program ECT WASH (Environmental Sound and Climate Resilient Transformation of Humanitarian WASH) yang diimplementasikan secara global di 14 negara di Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika, melalui kerjasama penyelenggaraan oleh Arbeiter-Samariter-Bund (ASB), arche noVa (AN), dan German Toilet Organization (GTO), dan didanai oleh German Federal Foreign Office (GFFO).
Di Indonesia, ECT WASH melalui Seger Waras diimplementasikan di 2 Desa di Kabupaten Gunungkidul, DIY dan 2 Desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Program ini bergerak di isu dan sektor air bersih, sanitasi dan promosi higiene, kesiapsiagaan, aksi antisipatif, respons kemanusiaan, perubahan iklim, lingkungan, dan inklusivitas. Dengan kegiatan utama diantaranya layanan AMPL yang peka iklim, pengurangan risiko bencana dan respons kemanusiaan, manajemen pengetahuan, serta respons kemanusiaan yang ramah lingkungan.