Jalan Karanganyar-Mijen menjadi pembatas wilayah Desa Karanganyar dengan tanggul sungai yang sebagian jebol dan menjadi penyebab banjir di wilayah Kabupaten Demak. Sabtu (17/02) siang itu sebagian ruas jalan masih terendam setinggi lutut. Tim ASB dipandu oleh Asrofi perlahan-lahan melintasi jalan sambil khawatir kendaraan akan mogok di tengah jalan karena terendam banjir. Syukurlah, semua berjalan lancar, karena kehati-hatian dengan memilih bagian jalan yang tidak terlalu tergenang dan panduan dari Asrofi.
Setelah melalui genangan, tim ASB berhenti di sebuah lokasi pengungsian dekat dengan Kantor Pengelolaan Sumber Daya Air. Lokasi tempat pengungsian ini juga berada di atas tanggul. Di sini, beberapa tenda sederhana didirikan, di sekitarnya diparkir kendaraan roda dua dan empat. Di lokasi inilah semula Asrofi beserta keluarga mengungsi. Namun, setelah keluarganya diungsikan ke Kudus, kini tinggal Asrofi yang berada di sana sambil sesekali menengok rumahnya.
Setelah dari titik pengungsian tersebut, tim ASB beserta Asrofi melanjutkan perjalanan ke Balai Desa Kedungwaru Kidul. Di sinilah dipusatkan penerimaan bantuan dan didirikan sebuah dapur umum. Kepala Desa Kedungwaru Kidul, Mujianto menjadi pemimpin upaya pemenuhan berbagai kebutuhan dasar warga desanya dan desa di sekitarnya termasuk Desa Karanganyar.
Tim ASB bersama Asrofi menemui Kepala Desa untuk meminta izin melakukan operasi tanggap darurat dan mendapatkan arahan ke mana tim harus bergerak. Berdasarkan petunjuk Kepala Desa, Tim ASB diarahkan untuk melakukan pelayanan, penyaringan, dan penyediaan air bersih di dekat Musholla Al Mubarokah di Desa Karanganyar. Ketika tim ASB akan meninggalkan Balai Desa, mendadak Mujianto memanggil kembali. Rupanya ada organisasi lain, yaitu Yatim Mandiri yang akan memberikan dukungan tandon air.
Menurut Mujianto, tim ASB dan Yatim Mandiri dapat bekerja sama. ASB melakukan penyaringan air dan Yatim Mandiri menyediakan tandonnya. Dengan cara itu, maka kebutuhan masyarakat terdampak banjir terutama di Desa Karanganyar akan lebih mudah dipenuhi. Seiring perjalanan waktu, kerja sama ini membuahkan hasil yang sangat baik dan melibatkan berbagai pihak. Air yang sudah dijernihkan menggunakan alat Skyhydrant milik ASB kemudian ditampung di tandon. Dari tandon, selanjutnya warga sekitar musholla membaginya menjadi empat kran. Dengan cara ini, maka kebutuhan masyarakat akan air bersih menjadi lebih cepat dipenuhi.
Secara keseluruhan, hingga Senin (19/02), berikut ini beberapa titik di Desa Karanganyar yang mendapatkan layanan penyaringan air baku dari tim ASB:
- Skyhydrant 1 beroperasi selama 5 hari di Mushola Al Mubarokah, RT/RW 06/03 Desa Karanganyar melayani warga di RT 06 dan 07, sekitar 80 KK.
- Skyhydrant 2 beroperasi 1 hari di Musholla Baitul Makmur, RT 01 RW 01, Desa Karanganyar melayani 55 KK.
- Skyhydrant 3 beroperasi selama 2 hari di Musholla Fadhlul Mujib, RT 01 RW 02, Desa Karanganyar melayani sekitar 35 KK.
- Skyhydrant 4 semula di rumah Ibu Sri Suyati, kemudian dipindahkan ke rumah Bapak Suyanto, RT 04 RW 03, Desa Karanganyar, melayani hampir 50 KK. Skyhydrant tersebut beroperasi selama 1 hari.
Selain di Desa Karanganyar, hingga Senin (19/02) Tim ASB melanjutkan melakukan penilaian (assessment) di Dusun Kedung Banteng, Desa Wonorejo.
Baca Cerita Perjalanan Respon Banjir Demak sebelumnya
Respons Banjir di Desa Wonorejo [Bagian 4 dari Cerita Perjalanan Respon Banjir Demak]
Baca Cerita Perjalanan Respon Banjir Demak selanjutnya
Respons Banjir di Desa Wonorejo [Bagian 4 dari Cerita Perjalanan Respon Banjir Demak]