Piagam Iklim dan Lingkungan untuk Organisasi Kemanusiaan
Krisis iklim dan lingkungan yang terjadi saat ini telah mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Ancaman tersebut berdampak pada semua dimensi kehidupan kita, mulai dari kesehatan fisik, mental, makanan, air, hingga keamanan finansial. Krisis juga berdampak pada semua orang. Namun, mereka yang perannya sedikit justru terdampak paling buruk, dan ke depan keadaan ini akan semakin parah.
Kemampuan kita untuk melindungi kehidupan dan hak generasi sekarang serta masa datang akan bergantung pada pilihan yang kita buat sekarang. Pilihan untuk beradaptasi dengan risiko yang meningkat dan mengatasi kerugian serta kerusakan karena krisis membutuhkan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati, dan degradasi lingkungan. Selain itu, transformasi radikal sangat dibutuhkan untuk mencegah kematian dan penderitaan lebih lanjut.
ASB Indonesia and the Philippines sebagai organisasi kemanusiaan sangat mengkhawatirkan skala krisis ini. Oleh karena itu, kami bertekad untuk bertindak. Kami memiliki tanggung jawab untuk bekerja bersama demi mengurangi dampak-dampak krisis dengan mempercepat aksi yang kami lakukan. Kami juga mengimbau orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Sebagai wujud komitmen tersebut, kami telah secara resmi menandatangani Piagam Iklim dan Lingkungan untuk Organisasi Kemanusiaan pada 22 April 2024.
Piagam ini bertujuan untuk mempercepat pengambilan tindakan dan mengarahkan aksi kolektif dalam menanggapi krisis iklim dan lingkungan, khususnya bagi mereka yang paling merasakan dampaknya. Komitmen piagam ini harus dilaksanakan melalui target dan strategi organisasi, dan pelaksanaannya perlu dibuktikan dengan tindakan langsung dan kekuatan individu yang sesuai dengan amanat organisasi.
Penandatanganan piagam ini juga memperkuat komitmen kami sebagai organisasi terhadap komitmen 4 dan 9 pada Standar Kemanusiaan Inti tentang Kualitas dan Akuntabilitas, yang merupakan salah satu pondasi Sphere. Kami berkomitmen mendukung akses bantuan kemanusiaan yang tidak menimbulkan efek negatif ke masyarakat dan lingkungan, serta mengelola sumber daya secara etis dan bertanggungjawab untuk mengurangi sampah dan dampak terhadap lingkungan.